Minggu, 19 Februari 2012

Analisis Kualitas Air Minum Berdasarkan Total coliform dan Escherichia coli Pada Instansi Pengolahan Air

BAHAN DAN METODE


1.1  Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah:
-          Sampel air yang telah diklorinasi
-          Lactose Broth
-          Briliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB)
-          Aquades
-          DPD Free Chlorin
-          EMB Agar (Eosin Metylen Blue)
1.2  Alat
Alat-alat yang dogunakan adalah:
-          Tabung reaksi
-          Tabung durham
-          Neraca
-          Autoklaf
-          Pipet mohr 10 mL
-          Erlenmeyer
-          Labu takar
-          Inkubator (37,5 C)
-          Botol contoh
-          Kapas
-          Pembakar spirtus
-          Cawan petri






1.3 Metode dan Cara Kerja
            Dalam praktik kerja lapang (PKL) ini dilakukan analisis mikrobiologi dengan menggunakan metode (Most Probable Number) MPN atau (Angka Paling Mungkin) APM dengan acuan APHA9221 B-2005.

2.1 Analisa Mikrobiologi
            Brikut ini adalah prinsip dan cara kerja dalam analisa mikrobiologi.
2.1.1 Prinsip
a) Total coliform
       Untuk menghitung bakteri Coliform ( Total Colifrom) dapat digunakan metode MPN. Perhitungan MPN berdasarkan pada jumlah tabung reaksi yang positif, yakni yang ditumbuhi oleh mikroba setelah diinkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekruhan atau terbentuknya gas di dalam tabung kecil (tabung durham) yang diletakan terbalik, yaitu jasad renik yang membentuk gas (Waluyo, 2008). Untuk menguji sifat itu diperlukan beberapa tahap pengujian yaitu:
1.        Uji Pendugaan
Uji pendugaan adalah uji khas bakteri coliform dengan menggunakan media laktosa, di mana bakteri mampu menggunakan laktosa sebagai sumber karbon ditandai dengan terbentuknya asam dan gas yang dapat dideteksi dengan indikator tertentu, sedangkan untuk mendeteksi adanya gas digunakan tabung durham terbalik, hasil positif yang ditandai dengan terbentuknya asam dan gas lalu dilanjutkan ke uji penegasan.
2.      Uji Penegasan
Uji penegasan merupakan uji lanjuta dari uji pendugaan adanya bakteri coloform secara pasti, uji ini menggunakan media BGLBB yang berisi tebung durham terbalik, dimana media ini digunakan dengan tujian untuk menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan mengiatkan pertumbuhan bakteri gram negati, hasil yang positif ditandai dengan adanya gas dalam tabung durham, nilai ini ditunjukan sebagai angka rujukan pada daftar JPT.
b)      E. coli
Metode hitungan cawan adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk menguji kualitas air minum. Metode hitungan cawan merupakan metode yang paling sensitif untuk menentukan jasad renik, dengan prinsip jika sel jasad renik yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar maka sel jasad renik tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung tanpa menggunakan mikroskop (Fardiaz, 1992).
      Pada mengidentifikasi E. coli digunakan media agar EMB (Eosin Metylen Blue), media agar EMB bila terdapat bakteri E. coli jika positif akan terbentuk warna hijau terang pada media agar EMB.

2.1.2    Cara Kerja
             Berikut ini adalah cara kerja dalam analisis mikrobiologi yaitu pembuatan media , sterilisasi alat dan media dan pemeriksaan Total coliform dan E. coli.
2.1.2.1 Pembuatan Media
a)      Pembuatan Media Total coliform
1.      Ditimbang 1,3 gram Lactose Broth dimasukkan dalam wadah gelas piala dilarutkan dengan 100 mL aquades. Dipipet masing-masing 10mL ke dalam 10 tabung reaksi.
2.      Ditimbang 0.65 gram media Lactose Broth dimasukkan ke  dalam wadah gelas piala dilarutkan dengan 25 mL aquades. Dipipet masing-masing 5 mL ke dalam 5 tabung reaksi.
3.      Ditimbang 6 gram media BGLBB (Brilliant Green Lactose Bile Broth) dimasukkan dalam gelas piala yang dilarutkan dengan 150 mL aquades. Dipipet masing-masing 10 mL ke dalam 15 tabung reaksi.
4.      Dimasukkan 1 tabung durham secara terbalik ke dalam tiap tabung.
5.      Ditutup mulut tabung reaksi dengan disumbat kapas, dan sumbat tersebut harus sedemikian kuat sehingga dapat dicabut dari tabungnya dengan menggunakan kelingking.
6.      Dimasukkan tabung-tabung tersebut ke dalam beaker glass, ditutup bagian atasnya dengan kertas kemudian diikat erat-erat dengan karet.
7.      Media siap untuk disterelisasi.
b)      Pembuatan Media E. coli
1.      Ditimbang 3,75 gram media agar EMB (Eosin Metylen Blue) dimasukkan dalam wadah Erlenmeyer dilarutkan dengan 100 mL aquades.
2.      Ditutup mulut Erlenmeyer dengan disumbat kapas, dan ssumbat tersebut harus sedemikian kuat sehingga dapat dicabut dari tabungnya dengan menggunakan kelingking.
3.      Ditutup bagian atas erlenmeyer dengan kertas kemudian diikat erat-erat dengan karet.
4.      Media siap untuk disterilisasi.

2.1.2.2      Srelisasi
Berikut ini adalah cara kerja strelisasi alat dan media pada analisa mikrobologi.
a)      Sterisasi Alat
1.      Alat-alat yang akan disterisasi dibersihkan dan dikeringkan
2.      Lalu dibungkus dengan kertas (untuk pipet dan pinggan petri)
3.      Dimasukan dalam autoklaf dan diatur suhunya sampai mencapai 121°C selama 20 menit
b)        Sterelisasi Media
1.      Media yang akan disterelisasi dimasukan kedalam autoklaf
2.      Suhu diatur hingga 121°Cselam 60 menit
3.      Autoklaf dimatikan dan dibiarkan manomater sampai menunjukan angka nol, autoklaf dibuka dan dibiarkan hingga dingin.



2.1.2.3        Pemerikasaan Total coliform dan E. coli
Berikut ini adalah cara kerja pemeriksaan Total colifrom dan E. coli. Untuk Total coliform dengan beberapa tahap pengujian yaitu : uji pedugaan dan uji penegasan.
a)      Uji Pendugaan
1.      Pengerjaan contoh dilakukan secara aseptik, dengan cara didekatkan dengan api.
2.      Dipipet contoh masing-masing 10 mL ke dalam tabung medium.
3.      Dipipet contoh masing-masing 1 mL ke dalam tabung medium.
4.      Dipipet contoh masing-masing 0,1 mL ke dalam tabung medium.
5.      Tabung digoyang-goyangkan sehingga contoh tercampur dengan medium secara merata.
6.      Diinkubasi semua tabung pada suhu 35°C selama 24 jam.
7.      Dicatat tabung-tabung yang menujukkan reaksi positif , yaitu terbentuk asam dan gelembung gas.
8.      Tabung-tabung yang belum menunjukkan adanya gelembung gas diinkubasikan kembali pada suhu 35°C selama 24 jam.
b)      Uji Penegasan
1.      Pengerjaan inokulasi dilakukan secara aseptis, dengan cara di dekatkan dengan api.
2.      Digoyang-goyangkan tabung dari hasil uji pendugaan yang menunjukkan reaksi positif.
3.      Dari tabung-tabung tersebut, diinokulasikan sebanyak 1 mL ke dalam tabung reaksi medium BGLBB (Brilliant Green Lactose Bile Broth) untuk uji Total coliform.
4.      Tabung-tabung tersebut diinkubasikan pada suhu 35°C  selama 48 jam.
5.      Adanya gelembung gas menunjukkan Total coliform positif.
6.      Dihitung jumlah Total coliform per 100 mL contoh dengan menggunakkan daftar Pumlah Perkiraan Terdekat (JPT)
7.      Apabila hasil tabung tidak terdapat pada kombinasi tabung yang positif pada tabel JPT, maka jumlah bakteri per 100 mL harus dihitung dengan menggunakkan rumus :
Jumlah bakteri (JPT/100 mL) = A x 100
                                             √B x C
Keterangan  :                     A : jumlah tabung yang positif
                              B : jumlah (mL) contoh dalam tabung negatif
                              C : Volume (mL) contoh dalam semua tabung
8.      Apabila volume semua contoh tidak sesuai dngan ketentuan tabel JPT, maka jumlah bakteri per 100 mL dihitung dengan rumus :
Jumlah bakteri (JPT/100 mL) = Z x 100
                                                       Y
Keterangan  :   Z : jumlah bakteri dari tabel JPT
                                    Y : Volume (mL) contoh terbesar
c)      Uji E. coli
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan.
2.      Menimbang media EMB dan agar sesuai dengan kebutuhan.
3.      Melakukan pemanasan untuk sterilisasi media EMB dengan  menggunakan autoklaf dengan suhu 1210C dan waktu 50 menit.
4.      Melakukan penyemprotan tangan dengan menggunakan alkohol dan menyalakan lampu spirtus.
5.      Melakukan inokulasi dengan memasukan sampel air ke dalam cawan petri dengan memipet 1 mL sampel dengan teknik penanaman goresan sinambung (Streak).
6.      Dituangkan media EMB ke dalam cawan petri yang sudah terdapat sampel.
7.      Melakukan inkubasi selama 24-48 jam dengan suhu 35­­0C.
8.      Melakukan pengamatan yaitu dengan cara melihat warna yang di timbulkan oleh bakteri tersebut.jika berwarna hijau metalik berarti positif keberadaan bakteri E. coli terdapat dalam sampel air.